5 Tips Praktis untuk Gagal Membangun Tim Digital Marketing

sumber gambar : outbrain.com

  • Sudah menjalankan digital marketing tapi belum dapet hasil?

  • Sudah punya tim digital marketing tapi gak perform?

  • Bingung kenapa hal ini bisa terjadi? apa masalah utamanya?

Dari pengalaman kita di lapangan ini adalah
kesalahan fundamental kenapa hal itu terjadi

Yuk langsung kita bahas detailnya...


Gak tahu siapa target market spesifik

target market, klise? betul - tapi efeknya memang fatal!

apalagi kalau ada yg bilang,
ā€œsemua orang adalah target market sayaā€
oof, jaminan 90% stagnan bisnisnya

Proses ini gak mudah untuk beberapa orang
bahkan bisa jadi pencarian panjang bisnisnya.

Karena seringnya market & kompetitor berkembang lebih
cepat daripada produk / solusi yang kita tawarkan

Nah, kalau belum punya target market yang
spesifik namun nekat bangun tim digital maka
hal ini yang biasanya terjadi

  • Buang waktu, duit, tenaga -
    mungkin Anda akan minta mereka untuk
    ada di setiap social media - facebook, instagram,
    Tiktok dll

  • Konten yang dibuat performanya jelek,
    sepi kayak kuburan. Reachnya kecil,
    engangementnya gak ada, apalagi konversi / sales
    - jangan harap deh.

  • akhirnya anda akan kesulitan mengukur kinerja tim,
    Mau buat KPI malah kesusahan - karena jobnya
    gak jelas, eh disisi lain gak dikeluarin tapi boncos terus.

Profit online gak bisa nutup operasional (Jadi yaa subsidi
silang dulu dari penjualan yg sudah ada šŸ˜…)

Memiliki target market yg jelas sebelum punya tim digital
jadi sangat penting karena akan membuat aktivitas
marketing kita lebih efektif & efisien. Biaya marketing
rendah, profitnya tinggi. Siapa yang gak mau?

Belum menemukan market fit sama sekali

Marketfit sederhananya adalah saat value produk yg
Anda tawarkan terbukti mampu menyelesaikan masalah
atau keinginan target market

ciri-cirinya seperti

  • pertambahan customer cukup cepat

  • pelanggan loyal / repeat order cukup tinggi

  • rata-rata feedback positif

Gak jarang saya melihat seseorang ngotot jualan online,
sudah coba berbagai platform namun berakhir dengan
kesimpulan

  • ā€ah, facebook sudah sepiā€

  • ā€œudah coba semua cara jualan online tapi tetep sepiā€

  • ā€gak paham cara jualan onlineā€

  • ā€œonline gak works buat produkkuā€

  • dll

padahal produknya sendiri (maaf) ampas mungkin dapet
beberapa customer, namun mereka tidak pernah repeat
order lagi. dan bisnis hanya bisa hidup dari new customer

Saat kita punya sebuah produk yang bagus,
maka kita sudah menyelesaikan 50% tugas marketing!

Makanya kita di awal adalah mendapatkan
100 customer pertama.

Dan jangan hanya sekedar dapet transaksi aja,
tapi Anda juga harus dapet feedback / masukan.

Pulang ke rumah, filter mana masukan yang
’masuk akal’ dan jadikan bahan untuk menyempurnakan
produk / layanan kita

Marketing online, sebenarnya adalah sebuah media
yg membantu kita melakukan hal di atas, namun
lebih masif, lebih luas dan lebih cepat

tantangannya adalah orang tidak kenal Anda,
tidak bisa langsung bertemu. Sehingga
hubungan emosi harus dibangun dengan
strategi khusus, salah satunya dengan story dan konten.

Product-market fit adalah ā€˜rahasia’ yang jika diselesaikan,
akan memudahkan tugas tim marketing online.
Sehingga bisa fokus ke pengembangan strategi marketing

Belum punya objective (goal utama) tim digital

Sudah kita bahas di artikel sebelumnya bahwa ada
4 objective utama yg bisa dijalankan online yaitu
awareness, engangement, conversion & retention

Apakah boleh memilih dua saja?
mau dua atau empat sekaligus itu gak masalah

poin utamanya dari keempat objective tersebut
memiliki aktivitas & KPI-nya masing-masing

Karena gak sedikit orang yg objectivenya sales
tapi aktivitasnya awareness šŸ˜…

kok ga nyambung, emang ada?
Banyak!!!

contoh
targetnya sales, tapi aktivitasnya sekedar buat konten
dengan ā€˜desain menarik’ di Instagram

inilah alasan kenapa sekarang Agency jasa konten
sosmed itu membludak. Perang harga rata2 mulai
dari 400k - 3.5jtan sebulan dengan dalih menggantikan
tugas beberapa bagian seperti social media
manager / designer / fotografer / copywriter

Percaya saya, mayoritas dari mereka gak peduli
dengan bisnis Anda. Kenapa? ya karena kliennya
banyak dan semakin banyak klien semakin besar profit.

Makanya hire an agency juga ada ilmunya (kapan2 kita bahas…)

So, dengan punya objective yang jelas muaranya
adalah memudahkan Kita untuk mengelola & mengukur
kinerja baik perorangan maupun tim.


Belum punya strategi proven untuk mencapai goal

Ini dimulai saat business owner sudah praktek &
menemukan minimal satu strategi proven untuk meningkatkan
penjualan produknya secara online

seperti

  • penjualan melalui marketplace baik secara
    organik maupun berbayar

  • penjualan melalui grup-grup whatsapp & telegram

  • penjualan melalui iklan berbayar di Facebook,
    instagram maupun Tiktok

  • penjualan melalui spamming dengan membangun
    banyak blog di wordpress

Berikutnya mereka akan merekrut tim untuk
menggantikan pekerjaan berulang tersebut

Ini menjadi start point yang cukup sehat,
walaupun saya paham kalau ada beberapa
kondisi dimana Anda memang gak sempat
melakukannya, karena sudah terlalu sibuk
dengan kegiatan operasional dan produksi.

maka merekrut tim online pada kondisi ini
sebenarnya lebih sebagai R&D untuk mencari
strategi marketing online

Kunci keberhasilannya adalah Anda harus
bisa rekrut seorang expert atau minimal orang
yang sudah punya pengalaman

Karena jika tidak, kata orang Jerman - Anda
malah harus ā€˜Ngingoni’, Mereka gak bisa
jalan tanpa arahan dari Anda

Ini malah nambah kerjaan dan perkembangannya
lambat sekali. Di satu sisi malah Anda bakal berpikir
lebih cepet kalau dikerjakan sendiri šŸ˜…

Hire wrong people!

maksud hati ngirit jadinya boncos

Jika kita hire orang yang gak memiliki knowledge,
skill & experience, kemungkinan besar mereka gak
akan memberikan result yang kita ingingkan.

Belum lagi kalau mereka menggunakan strategi yg
kurang tepat seperti spamming, menggunakan
copywriting yang menyinggung perasaan orang,
konten sosial media yg jelek dan gak merepresentasikan
usaha, dll hal2 ini hanya akan ngerusak brand Anda
cepat atau lambat. Pengennya orang percaya, ini malah ilfeel.

Hire orang yang berpengalaman dalam di industri
Digital marketing memang gak mudah, tapi gak sesualit dulu,
karena kini sudah banyak sekali pelatihan online- offline.
Mungkin Anda juga bisa menemukan bakat-bakat
terpendam saat mengikuti kelas yang sama.

Kalau tidak ya memang harus perkuat di HRD untuk
melakukan seleksi dan testing yg lebih selektif.

Atau Bisa juga kerjasama dengan orang2 berpengalaman
di sekitar Anda, dari pertemanan atau komunitas.
Buat tawaran kerjasama menarik, ujicoba jangka
pendek 3-6 bulan. Jika hasilnya bagus ya lanjut
jangka panjang, kalau sebaliknya ya cari yang lain.

Percaya saya, hire orang yang tepat akan meringankan
setengah permasalahan di kepala Anda sebagai bisnis owner.
memang butuh effort, tapi worted!


Gimana menurut Anda, bener gak nih?
atau ada hal lain yang belum dibahas yang menjadikan
tim digital gak perform?

1